Entah mengapa, cuaca dingin selalu mengingatkanku dengan Kota Batu yang adem dan asri. Sudah 12 tahun aku hidup dengan cuaca dingin, tapi masih belum juga kuat untuk menjinakkannya.
Tak jauh dari itu, sebuah daerah di Jogja memiliki cuaca yang hampir sama dengan kota kelahiranku, orang biasa menyebutnya Kaliurang.
Kemarin aku menyusuri daerah itu untuk menemani Danis mengambik laptop guna mengerjakan KTI, sekalian mampir di Cafe punya pacar mbaknya, lumayan, gratis kok heuheu.
Sengaja saat itu aku tidak memakai jaket, hanya berbalut kaos Arema dan kemeja oleh-oleh dari Jepang. Hawa dingin menusuk kedalam kalbu, hangatnya tembakau juga tak bisa menghangatkan suasana.
Beruntung, badrek panas di cafe mampu menenangkan bulu kudukku. Membuat nyaman cuaca yang dari tadi terasa suram. Tak bersahabat.
Oh Kaliurang, aku baru menyadari mengapa daerah tersebut paling enak dibuat esek-esek.
Namanya juga dingin, paling enak ya kehangatan badan, eh.
Heuheu
Regards
0 comments:
Post a Comment