Monday 31 October 2016

Jakarta Belum Tidur

Yups, SYC 2 udah usai, dan sekarang waktunya menikmati Jakarta sesuka hati hehe. Dan agenda malam ini adalah ke bioskop bersama jawab dari NTB, Halmahera dan Kepri.

Mall Cipinang Indah adalah destinasi malam ini, dengan nonton film Doctor Strange di midnight, tengah malem loh haha.

Masuk bioskop serasa punya sendiri, sepi banget soalnya. Yang lain malah pada tidur di bioskop. Sia-sia bayar 50.000 cuman ditinggal tidur haha.

Abis itu kehotel Puri Mega, numpang tidur di kamarnya Defqi selama semalem. Udah kayak mahasiswa deh rasanya.

Diluar pun, banyak cabe-cabe ama kimcil berkeliaran, dasar Jakarta haha. Menakutkan dah kalo malem.

Regards


Share:

Social Youth Camp II

" Saatnya pemuda berkarya untuk Indonesia "

Itu adalah tema Social Youth Camp 2 tahun ini, singkat, padat dan menggairahkan. Yups, saya berhasil lolos menjadi peserta SYC kali ini, setim dengan Muria dan Mumtaz, dan sekelompok dengan Zahra, Nada dan Revi dari MAN 9 Jakarta, serta Neva, Bening dan April dari MA Darul Ulum Jombang.

Dan SYC ini adalah event nasional pertama yang saya ikuti, seru deh pokoknya. Ada Dialog kebangsaan yang diisi oleh Rizal Ramli dan Romo Mudji. Terus Talkshow dari 1000 Guru dan Dreamdelion.

Ada juga sosialiasi dari Search Common Ground UNICEF dan UNESCO, terus yang paling seru adalah kelas parlemen. Dengan topik mengenai kekerasan dalam pendidikan. Heuheu saya kebagian kubu pro. Sengit dah sidangnya.

Lalu Edutrack ke Balaikota Jakarta, Museum Nasional dan ke Monas. Dan alhamdulillah pas otw Munes ketemu ama Basuki Tjahaya, Djarot, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Agus Harimurti dan Mpok Sylvi yang lagi kampanye, beruntung banget ya haha.

CNF atau Culture Night Festival adalah kegiatan yang menegangkan, disana tim saya menampilkan Lagu Coffee Blues Jogjaku dari Jhampe Jhonson. Terus yang MA DU tampil baru dan MAN 9 tampil silat. Diakhiri dengan flashmob lagunya Pogo-Pogo dari Ungu. Asyik banget dah heuheu.

Dan dihari terakhir adalah outbond, agenda sebenarnya sih aksi damai, tapi ada kendala jadinya cancel deh. Tapi outbondnya tetep seru kok.

Nggak rugi bayar mahal-mahal buat ikut SYC, semoga tahun depan bisa lebih kreatif lagi hehe.

Regards


Share:

Sunday 30 October 2016

Thief Again

Memang benar, di dunia ini tidak ada tempat yang aman, dirumah sekalipun, di masjid sekalipun. Pasti ada sesuatu yang menggoyah keamanan di tempat tersebut.

Di wisma PHI Jakarta, tempat saya menginap selama acara SYC 2 ini, ada kejadian kehilangan dompet yang diluar dugaan.

Dan yang kehilangan tersebut ada di kamar saya, eek banget kan. Saya jadi ikutan diinterogasi. Udah saya yang megang kunci, keluar terakhir, masuk pertama. Patut untuk dicurigai haha.

Kyri, dia adalah orang yang kehilangan uang didalam dompetnya, sekitar 700 ribuan. Dan kata panitia, uang itu adalah hasil jerih payahnya berjualan ikan untuk akomodasi selama di Jakarta.
Kan hati jadi terenyuh kalo tau uang hasil jerih payah tersebut, tapi yang jelas, saya nggak ngambil uangnya loh.

Walaupun saya diinterogasi paling banyak sama BEM UNJ, tapi gak papalah, udah kenal ama yang namanya sidang hehe. Saya juga mengkambing hitamkan Muria, Defqi dan Faiz haha.
Its okey.

Siapapun pencurinya, biadab banget lah

Regards


Share:

Saturday 29 October 2016

Dialog Kebangsaan

Momen yang paling saya tunggu di SYC ini, di proposal sih tulisannya sih ada Rizal Ramli, Anies Baswedan, Sandiaga Uno dan Djarot. Nama-nama yang udah familiar menghiasi situasi media Indonesia.

Tapi akhirnya yang dateng beda sih, ada Rizal Ramli, Romo Mudji, Dr. Ubaidillah dan Prof. Karim. Its okey, ada halangan sehingga yang di proposal berbeda dengan kenyataannya.
Seru deh pokoknya, banyak wejangan-wejangan baru yang saya dapatkan, mengenai pendidikan, kebangsaan dan pluralisme. Saya pengen bertanya tapi apalah daya nggak dipilih ama moderator.

Padahal pertanyaan saya udah keren loh, Apakah konsep wawasan kebangsaan yang saat ini diyakini, diajarkan, didoktrinkan di sekolah menengah, perguruan tinggi dan pejabat pemerintahan masih relevan dengan kondisi nyata bangsa Indonesia saat ini dan tantangan di masa depan sehingga dapat mewujudkan Indonesia yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur ?

Heuheu

Regards

Share:

Jakarte Bang

Sunda Kelapa, atau Batavia, atau Jakayarta, atau sekarang namanya Jakarta. Adalah ibukota Indonesia.

Saya baru pertama kali menginjakkan kaki disini. Yang katanya macet, metropolitan, gedung pencakar langit dan kejahatan.

Dan memang iya hehe, macetnya minta ampun deh, udah macet panas lagi, kan nggak keren. Tapi gedung pencakar langitnya kece dah. Besar dan enak dipandang.

Tapi semoga aja sih, walaupun menjulang kelangit seharusnya juga menbumi. Maksudnya tetap memperhatikan alam dan lingkungan di sekitarnya.

Nggak hanya melihat dari segi arsitektur saja, tapi dari segi lingkungannya juga. Biar harmonis hehe.

Keren dah Jakarta, nggak nyesel berkunjung kesini

Regards


Share:

Friday 28 October 2016

Aksi Nyata Santri Indonesia

Yogyakarta atau biasa disingkat Jogja, adalah salah satu kota destinasi wisata utama di Pulau Jawa. Mulai dari yang alam hingga buatan, tempo dulu hingga modern, murah hingga mahal, semua tersedia di kota berlabel Bumi Mataram ini. Kota ini juga dijuluki sebagai kota pelajar, karena hampir 20% penduduk produktifnya adalah para pelajar dan memiliki lebih dari seratus perguruan tinggi. Jogja merupakan kota yang diwarnai oleh dinamika pelajar  yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, karena Jogja memiliki rentang biaya hidup yang relative murah sehingga menarik para pelajar untuk merantau ke kota kediaman Sultan Hamengkubuwono dan Adipati Paku Alam ini. Disamping itu, di Jogja juga banyak didirikan lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta, sehingga hampir semua ilmu pengetahuan berkembang di kota ini, baik ilmu-ilmu alam, ilmu pasti, ilmu kebudayaan dan ilmu kerohanian.

Selain dikenal sebagai kota destinasi wisata dan kota pelajar, Jogja juga dikenal sebagai kota budaya, karena hampir di seluruh penjuru kota Jogja, masyarakatnya masih tetap mempertahankan tradisi-tradisi turun temurun dari nenek moyang, sehingga masih sangat terasa suasana khas Jawa yang erat dengan nuansa mistis di kota ini. Dan juga ada satu hal yang sangat istimewa dari kota ini, yakni etika dan adab para warganya yang ramah dan sangat menghormati orang lain. Budaya seperti itu merupakan asset yang berharga bagi kota Jogja dan Indonesia, maka akan sungguh indah apabila dipertahankan dan dilestarikan.

Disalah satu sudut kota Jogja, terdapat sebuah pondok pesantren yang berdiri megah, pondok tersebut bernama Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta yang beralamatkan di Jl. Let. Jend. S. Parman No 68, Patangpuluhan, Wirobrajan Yogyakarta.. Dan disanalah kami bertiga berproses menimba ilmu. Pondok pesantren tersebut didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan dan telah berumur hampir seabad. Pondok pesantren ini menggunakan system boarding school atau sistem ber-asrama. Yang dimana dalam system tersebut dimaksudkan bahwasanya para santrinya tidak diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, melainkan tinggal di asrama. 

Dilihat dari segi geografis, sangat kecil kemungkinan untuk memperlebar luas dari pondok pesantren tersebut, karena kondisi disekitar pondok pesantren yang sudah banyak berdiri gedung-gedung dan padat pemukiman penduduk. Sehingga hanya ada satu jalan keluar untuk menyediakan asrama bagi pondok pesantren tersebut, yakni membangun gedung asrama di lahan kosong yang ada disekitar area Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah. Dan notabene nya agak jauh dari gedung utama  atau tidak berseberangan dan bersampingan langsung.



Dan karena asrama tersebut terpencar-pencar di antara rumah warga, maka bila para santri akan berangkat dan pulang belajar di Madrasah mereka harus melewati jalan-jalan di perkampungan warga. Sebenarnya itu merupakan hal yang baik bagi para santri, selain mereka dapat melihat area luar madrasah, mereka juga dapat berinteraksi langsung dengan para warga sehingga terciptanya keharmonisan antar warga dan para santri pondok pesantren. Dan sudah menjadi hal biasa, apabila para santri melewati jalan-jalan tersebut, terkadang mereka kurang peka terhadap lingkungan sekitar, sehingga masih saja ada para santri yang membuang sampah dijalan yang mereka lewati. Tentu saja hal itu bisa membuat resah para warga dan dapat menimbulkan stigma buruk terhadap citra pondok pesantren.   

Berawal dari itu, kami bertiga sadar akan pentingnya kebersihan dan kelestarian lingkungan, bukan hanya di lingkungan internal madrasah saja, tapi juga lingkungan eksternal sekitar madrasah yang dimana para santri juga menghabiskan waktunya di daerah tersebut.

Dengan kesadaran tersebut, kami bertiga mencetuskan sebuah gerakan yang belum pernah dipikirkan para santri Madrasah Mu’allimin selama hampir seabad. Gerakan tersebut kami beri nama Reresik Tandang Gawe atau disingkat RTG. Yang secara Bahasa berarti kerja bersih-bersih. Kegiatan ini mencakup seluruh santri Madrasah Mu’allimin dengan menggerakkan mereka untuk berkeliling dan membersihkan setiap jalan dan lingkungan yang dilewati santri ketika pulang dan pergi ke Madrasah.

Kegiatan ini dilaksanakan pagi hari dengan megumpulkan seluruh santri Madrasah Mu’allimin Muhamadiyah di lapangan asrama Muadz Bin Jabal B, mengingat lapangan tersebut sangat luas sehingga sanggup menampung seluruh santri Mu’allimin. Setelah semua terkumpul, kami bertiga dan 17 orang panitia lainnya memberikan briefing dan pengarahan kepada para santri dan membaginya dalam beberapa kelompok agar ketika RTG berjalan tidak bergerombol dan menumpuk-numpuk. Setelah terbentuk kelompok, kami membagikan tas kresek berukuran besar kepada setiap kelompok untuk dijadikan sebagai wadah sampah, baik sampah organic maupun non organic semuanya menjadi satu.

Setelah semua kelompok mendapatkan tas kreseknya masing-masing, kami memberangkatkan mereka untuk berkeliling, kami mengambil 2 jalur yang berbeda agar kelompok-kelompok tersebut tidak mengambil sampah dijalan yang sama karena secara otomatis sudah diambil oleh kelompok lainnya. Jalur 1 melewati Jl. Let Jend S Parman, Jl. Sadewa lalu kembali lagi ke lapangan asrama Muadz Bin Jabal B. Jalur 2 melewati Jl. Pandawa lalu kembali lagi ke asrama lapangan Muadz Bin Jabal. Sesampainya di lapangan, perkelompok diperbolehkan mengambil susu dan makanan yang telah kami siapkan sebagai sarapan, dan juga dalam waktu tersebut dapat digunakan sebagai waktu istirahat selagi menunggu kelompok yang belum datang.

           
Disaat para santri menikmati sarapannya, kami selaku panitia memilih-memmilih tas kresek perkelompok untuk dilihat siapakah kelompok yang paling banyak mendapatkan sampah, karena kelompok dengan perolehan sampah terbanyak akan mendapatkan reward dari kami, yakni berupa plakat bertuliskan The Best Participant. Beberapa menit telah lewat dan kami lihat para santri sudah menyelesaikan sarapannya, dan inilah sesi terakhir dalam kegiatan Reresik Tandang Gawe ini, yakni acara penutupan, dalam kesempatan itu kami juga mengundang perwakilan Madrasah untuk memberikan sambutan dalam penutupan RTG tersebut.

Sambutan yang diberikan oleh Ust. Imam Hanafi selaku perwakilan madrasah sangatlah hangat, beliau berharap agar kegiatan semacam itu dapat berjalan secara kontinuitas dan menjadi agenda madrasah, dikarenakan apabila dijadikan agenda madrasah maka otomatis madrasah akan memberikan dana untuk kegiatan tersebut. Sangat sayang sekali apabila kegiatan mulia tersebut tidak mendapat sokongan dana, karena selama ini kami panitia patungan untuk membeli perlengkapan RTG seperti tas kresek, kertas minyak untuk makan dan sebagainya.

Selain sambutan dari madrasah, dalam penutupan tersebut juga diserahkan reward kepada para santri yang kelompoknya berhasil mengumpukan sampah terbanyak, dan peraih reward tersebut adalah salah satu kelompok dari kelas 3 tsanawiyah. Mereka pun terlihat senang dan bangga atas usaha dan prestasi mereka dalam kegiatan RTG kali ini. Setelah penutupan selesai, para peserta diperbolehkan untuk kembali ke asrama masing-masing dan menjalani rutinitas seperti biasanya.

Tapi kami dan beberapa panitia masih tetap di lapangan asrama Muadz Bin Jabal karena ada satu tugas lagi yang harus dilaksanakan, yakni membuang sampah-sampah tersebut ke Tempat Pembuangan Akhir Wirobrajan. Kami melakukannya dengan penuh semangat karena kami sadar bahwa kegiatan kami ini sangat positif dan apabila melakukannya dengan ikhlas dapat memberikan pahala kepada kami.

Kami sangat berharap kegiatan Reresik Tandang Gawe ini dapat berjalan terus, dari generasi ke generasi, dari masa ke masa, karena hidup kita tak bisa terlepas dari lingkungan, apabila lingkungan kita kotor, maka kita juga akan kotor, apabila lingkungan kita bersih, maka kita akan bersih. Jangan sampai kita membuat marah lingkungan akibat kelalaian ataupun kesengajaan kita untuk tidak merawat lingkungan. Kami juga berharap Reresik Tandang Gawe ini tidak hanya dilaksanakan di Mu’allimin saja, tapi juga di pondok-pondok lain, di sekolah-sekolah lain.

Jika susah menggerakkan satu sekolahan untuk membuat kegiatan yang mulia ini, mulailah dengan diri sendiri, kemudian ajak kawan-kawan kita, dan insya allah satu sekolahan bisa melaksanakan Reresik Tandang Gawe ini. Mumpung kita masih muda, masih punya semangat yang membara, punya ide-ide yang cemerlang, jangan biarkan tubuh muda kita hanya berdiam diri diatas Kasur, berduduk santai didepan TV, ayo keluarlah, tunjukkan aksi nyatamu untuk bumi pertiwi ini. Indonesia butuh perubahan kearah yang lebih baik, dan lingkungan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari arah perubahan Indonesia. Generasi muda, pasti bisa.

Didedikasikan untuk Social Youth Camp II
Share:

Catatan Sumpah Pemuda

Dulu kita bersumpah berbangsa satu bangsa Indonesia, Sekarang malah banyak yg memuja Arab, Turuki, Amerika, Jepang Korea.

Dulu bersumpah bertanah air satu. Sekarang tanah airnya banyak yg digadaikan, dan kita hanya kebagian lumpurnya.

Dulu berbahasa satu, Bahasa Indonesia. Sekarang bangga berbahasa Inggris dan banyak yg berbahasa Alay, juga bahasa kebencian.

Dulu mengaku bertumpah darah satu, Indonesia. Sekarang banyak yg saling menumpahkan darah, padahal sesama saudara. 

Sumpah pemuda adalah sumpahnya rakyat Indonesia yang membuang egoisme, kesukuan, keagamaan dan ras jadi persatuan.

Maha benar Tuhan, maha kadang kadang kita, semoga sumpah tak jadi serapah, janji tak jadi benci, persatuan tak jadi perpecahan. 

Regards from Negativsime



Share:

Adem Panas

ITangerang, tetangganya Jakarta, semalem saya tidur di daerah situ, di rumah saudaranya temen. And then, panas banget, sumuk.

Lebih panas dari Jogja, gak kebayang kan. Itu aja masih di Tangerang, belum Jakartanya.

Saya juga menyadari perbedaan yang mencolok antara daerah yang panas dan daerah yang adem.

Terutama adalah pada bagian quality time. Waktu yang paling berkualitas.
Kalo di daerah panas, quality timenya adalah MANDI. Dengan suhu yang sangat tinggi, memungkinkan tubuh manusia untuk memproduksi keringat secara berlebih.

Jadi badan lebih lengket atau pliket. Dan cara paling ampuh untuk menghilangkannya adalah dengan mandi.

Kalo di daerah adem, quality timenya adalah TIDUR. Dengan temperatur yang bersahabat, membuat tubuh mengingkan kehangatan, yups, dengan jaket atau selimut.

Dan cara paling santai untuk menikmatinya adalah dengan tidur. Entah mengapa, kalo suasana dingin itu bikin pengen tidur aja.

Regards

Share:

Thursday 27 October 2016

Terbang Syalala

Akhirnya setelah 16 tahun hidup dimuka bumi, saya terbang juga fi udara haha. Dan perusahaan yang beruntung untuk saya tumpangi adalah Air Asia. Haha

Sumringah rasanya bisa naik pesawat, apalagi tujuannya Jakarta, ibukota negara ini. Pengen banget teriak di dalem pesawat, tapi ya saya masih punya harga diri yaudah tak teriakin di batin aja.

Pramugarinya juga cantik dan seksi. Tapi sayang, makanannya mahal banget di dalam pesawat. Oreo aja 15.000, eek banget kan. Untungnya saya bawa makanan dari Indomaret.

Setelah 1 jam berada di udara, akhirnya mendarat juga di Bandara Internasional Soekarno Hatta. First time menginjakkan kaki di Jawa bagian barat. Uyee.

Regards

Share:

Tuesday 25 October 2016

Pass Away

Innalilahi wa innailaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah ayahanda dari Nabhan, teman seperjuangan saya. Semoga amal ibadahnya diterima disisinya.

Berita itu benar-benar tidak diduga, kemarin dia izin pulang karena mau ngelayat tetangganya yang wafat, eh sekarang malah dilayat.

Memang takdir Allah tidak terduga, kematian juga pasti datang, cepat atau lambat. Itulah takdir Allah.

Dan saya juga mengapresiasi temen-temen Brigadista yang rela menyempatkan waktunya untuk ngelayat ke Cilacap, ada yang urunan buat nyewa motor dan mobil,demi Nabhan yang sedang berkabung.

Loyalitas Tanpa Batas.

Tapi sayang saya tidak bisa ikut, bukan karena tidak mau, tapi memang saya harus prepare malam ini buat besok ke Jakarta.

Bukan pula berarti saya konco tipis, saya tidak pernah mengenal konco tipis meskipun saya dijuluki konco tipis.

Saya merasa semua adalah konco kentel, konco sak lawase, ya memang ada sih yang mangkel sama saya, tapi saya tak pernah menanggapinya dengan serius.

Teman saya tidak sedikit, dan saya tidak bisa meluangkan semua waktu yang ada hanya untuk teman tertentu. Masih ada teman lain yang suatu saat butuh rangkulan.

Kacamata pertemanan saya pun tidak melihat dari segi material. Semua teman, kaya miskin, pintar bodoh, jelek ganteng. Semua adalah teman.

Terserah kalian mau menganggap saya apa, I dont care. Yang jelas, saya menganggap semua adalah teman.

Dan yang perlu diingat.
Gak ada teman yang abadi.
Gak ada musuh yang abadi. Kecuali setan haha.

Regards


Share:

Sunday 23 October 2016

Ketika Etnis China Mendominasi

Tulisan singkat ini terinspirasi dari Pamong asrama saya, Ustad Anton. Beliau memberikan banyak petuah mengenai hubungan muslim dengan  etnis Tiongkok.

Uniknya, saya baru tahu, bahwa peradaban Tiongkok lah yang tetap eksis hingga sekarang sejak zaman sebelum Masehi.

Mesir? Sudah tidak terlihat lagi
Romawi? Sudah musnah
Persia? Sudah hilang
Umayyah, Abbasiyah dan Fatimiyyah? Sudah menjadi sejarah
Yunani? Sekarang sudah mulai bangkrut
Mongolia? Entah kemana
China? Dimana-mana

Etnis dan kebudayaan China tetap asri walau sudah berumur berabad-abad. Mereka datang dan menetap dengan membawa kebanggaan budaya mereka. Tetap lestari dan terjaga.
Coba saja tengok di belahan dunia lain, pasti ada yang namanya China Town, itulah komunitasnya mereka. Mereka tahu strategi hidup, strategi berkelana dan strategi "menang".

Riwayat mereka panjang dan "belum" terputus. Pengalaman mereka merupakan bekal yang sangat penting, dari ramuan hingga taktik, sudah dipikirkan dengan matang-matang.
Maka jangan heran kalau 10-20 tahun kedepan tetangga kanan kiri merupakan orang bermata sipit, alias China haha.

Regards

Share:

Sekoteng

Jenis minuman yang baru saya kenal, tepatnya malam ini. Di tengah pilunya uang yang menipis, serta dinginnya Kota Jogja terbalut genangan air sisa hujan sore tadi.

Warung Cak Man tepatnya, bersama Heru dan Tongat, yang siap mentraktir saya, memang mereka utang kepada saya Dan saya menagihnya malam ini haha

Dan saya tertarik dengan minuman pesanan Heru, Sekoteng namanya.

Panas.
Harum.

Setelah disruput ternyata ada rasa jahe-jahe nya, ada juga sesuatu didalamnya yang entah apa namanya.

Tapi cukup membuat malam hari ini lebih hangat.

Regards


Share:

Saturday 22 October 2016

Hari Santri

Masih ingatkah saudaraku?
Di hari pertama kau injak tanah pesantren kita dulu.
Pada segala yang tak terlupakan.
Guratan wajah kiai yang meneduhkan.
Kesabaran guru-guru penuh keikhlasan.
Mesjid tempat kita sujud bersama.
Ladung air mata yang kau sembunyikan tatkala merasa tak kerasan.
Lusuh karpet tipis tempat kita tidur, belajar dan bersenda gurau.
Almari kita yang lapuk dimakan asai, reyot, miring, kakinya hilang satu.
Kitab-kitab yang berserakan.
Pakaian kotor yang berhamburan
Riuh suara hafalan dari kamar-kamar.
Amuk suara keamaanan yang menggelegar.
Gedoran pintu yang mencekam saat subuh menjelang.
Kepul asap sebatang rokok yang kita cumbui bersama.
Secangkir kopi di belakang kamar dan sepotong senja yang menentramkan.
Cita-cita yang kita gantung pada jaring laba-laba di langit-langit kamar
Dongeng-dongeng sebelum tidur yang tak kunjung usai.
Tingkah polah kelakar tak pernah habis penuh dengan banyolan.
Kamar mandi kita padat lalat, anyir dan pesing.
Sabun pipih dan odol kita yang tepos.
Uang kiriman yang genting
Rantang plastik tempat makanan kita yang polos.
Lauk tahu tempe dan ikan pindang adalah puncak kenikmatan.

Masih ingatkah saudaraku?
Pada runcing mata pena.
Pada keunikan aksara pegon.
Pada kemurnian kitab kuning
Pada parau suara kita saat tartil Qur'an
Pada segala yang tak terlupakan
Pada 'Fa'ala Yaf'ulu' dalam sorof; bahwa hidup niscaya melakukan perbuatan.
Pada 'Zayd' dalam Nahwu; bahwa hidup harus menambah kebaikan.
Pada 'Alif-Lam-Mim' dalam Jalalain; bahwa hidup adalah misteri Tuhan yang harus dilaksanakan

Ada rona kebahagiaan saat menjelang liburan.
Ada sesak kerinduan tatakala kita sudah pulang.
Dan kita adalah saudara yang menyatu dalam pelukan Tuhan.


Regards from Em Yassin Arief


Share:

Friday 21 October 2016

Jejak Kader

Setiap sudut Kota Jogja pasti punya cerita unik, dan sayang, apabila sebagai bagian dari Kota Jogja tidak bisa merasakannya.

Untuk mengimplementasikan mindset out of the box, Jejak Kader diadakan lagi deh. Rutenya sama kayak tahun kemarin, dan saya ditempat yang sama kayak tahun kemarin, Taman Pintar.

Menjaga pos KeIPMan, saya dan kolega PIP lainnya menikmati malam itu di Taman Pintar, dan alhamdulillah berjalan lancar.

Tanpa gangguan banci
Tanpa gangguan berandalan

Dengan suntuknya Kota Jogja yang khas, ditambah lagi dengan dinginnya mesin ATM BRI dan glegeknya Big Cola selera saya.

Jogja All Night Long.

Regards

Share:

Pelantikan IPMMMATIM

Jawa Timur tempat kita ditakdirkan
Jawa Timur tanahku
Walau kau tenggelam dalam tidur yang panjang
Kau tetap dijiwaku

Disini kita lahir dan dibesarkan
Ditanah yang suci Jawa Timurku
Penuh pesona tentram dan bersahaja 
Membangun Indonesia lebih bahagia 
Jawa Timurku


Lalala

Era kepemimpinan baru telah dimulai, arek-arek Jawa Timur kembali bangkit dari liang kenyamanan menuju temaram.

Kami Kader Jatim

Regards from Joglo Taman Sari 


Share:

Saturday 15 October 2016

Membumikan IPM Di Tanah Sumengkar

Tanah Sumengkar, adalah nama pada zaman dahulu untuk daerah yang sekarang dikenal dengan Gunung Kidul.

Seiring berakhirnya TM 2, banyak sekali ibrah yang saya dapatkan disini. Mulai dari materi-materi, kenalan baru, dan tentunya pengalaman yang berharga.

Ya meskipun nyekip 2 materi akibat syndrom yang kambuh, pusing banget dah pokoknya. Tapi syukurdeh masih bisa fit pas malem dan keesokannya.

Mengawali ahad pagi dengan senam santai, dipandu oleh Mas Fikri dengan badannya yang menggemaskan. Cukup untuk pemanasan pagi ini.

Setelahnya, saya jalan-jalan pagi melewati rute yang telah ditentukan panitia, dengan panorama khas Gunung Kidul.

Adem dan ayem, jalan raya pun bersahabat, sedikit sekali polusi udara yang mengganggu. Rindang pepohonan mengingatkan saya dengan kesejukan Kota Batu. Haha
Perjalanan pagi ini ditemani pembahasan IPM Mu'allimin kedepannya bersama Raju, mengenai seluk beluk yang sebenarnya, masalah yang sedang menerpa, dan pemikiran-pemikiran out of the box lainnya.

Dari permasalahan PKD, PIP, sampai Mac Fest dan HFC. Terasa khidmat sampai tak menyangka kalo sudah sampai ke lokasi awal, SMPM Nglipar.

Regards

Share:

Friday 14 October 2016

PKTM 2

Taruna Melati adalah salah satu jenjang kaderisasi di IPM. Dan saya kemarin sudah menyelesaikan TM 1 di Kulon Progo. Sekarang melanjutkan ke TM 2 di Gunung Kidul.
Bersama Raju, Amay, Fakhrul dan Mushandma. Kita berangkat menuju Gunung Kidul pada hari Kamis, berhubung acaranya hari Sabtu, jadi kita istirahat dan jalan-jalan selama tenggang waktu tersebut.

Sabtu pagi, kita diantar menuju daerah yang bernama Mlipar, tidak terlalu jauh dari Wonosari, pusatnya Gunung Kidul.

Disana suasananya masih asri, banyak pohon rindang dan semak belukar. Tapi seperti biasa, ada masalah yang selalu muncul di daerah Gunung Kidul, yakni air.

Air disana tergolong sulit, tidak seperti Jogja yang 'melimpah', walaupun akhir-akhir ini air Jogja tersedot dengan adanya hotel.

Tapi gak papalah, latihan hidup minim air, hemat air. Yang jelas TM 2 tetap berjalan dan seru.

Ikrarkan Bersama IPM Berjaya !

Regards


Share:

Wednesday 12 October 2016

Kuping Bermasalah

Ini adalah problem saya sejak SMP, telinga yang nggak pernah beres kopoknya.

Udah mata over minus, bibir menghitam, ditambah lagi telinga yang mulai error, seakan-akan hanya hidung yang masih normal di wajah.

But its okey, mungkin ini pertanda untuk lebih memperhatikan tubuh saya, terutama di kepala.

Rencana lusa mau ke THT buat periksa keadaan kuping,

Semoga lekas sembuh dan normal kembali. Agar hari-hari berjalan maksimal lagi.

Regards


Share:

Tuesday 11 October 2016

True Friend Part 2

Jum'at pagi yang cerah dan menggairahkan di Gunung Kidul, daerah atasnya Jogja, maklum lah besok kan ada TM 2, jadi sekarang nebeng dulu di rumahnya Raju.

Obrolin jum'at pagi, saya jadi teringat kisah saya yang dulu-dulu pas masa tsanawiyah. Pas jadi sahabatnya Najib.

Jadi waktu itu, saya berinisiatif ngajak Najib berolahraga ke Altar, bersepeda. Tapi berhubung yang saya tau sepedanya gak ada yang selo, yaudah deh, gak jadi.

Lalu saya pergi ke Rizq Net untuk menggunakan waktu luang dengan maksimal. Baru 30 menit maen, tiba-tiba di BBM Najib, 

" Ayo nang Altar sepedaan, iki ono sepeda selo 2 ndek Mbak Nova "

Langsung aja saya iyain, terus Najib tak suruh jemput di Rizq dan boncengan sampai rumahnya Mbak Nova.

Cus deh ke Altar, pake training yang digulung selutut, saya pake sepedanya Andy yang model BMX, Najib pake sepeda yang model lipat gitu.

Dan disana banyak anak tetangga, Muat maksudnya, Najib aja mau minjem sepeda yang tak pake, tapi gak tak bolehin.

Mau nggaya kayak e haha.

Setelah puas muter-muter Altar akhirnya pulang deh, dan sarapan di Mbak Nova, dengan telurnya yang khas, tipis mengenyangkan.

Regards


Share:

Mereine Syndrom

PKU Jogja, untuk pertama kalinya saya menginjakkan kaki disini. Ruang THT adalah sebab yang menarik saya untuk berkunjung kesini. Periksa telinga yang error.

Setelah konsultasi dan di check sama dokter, ternyata saya terkena Mereine Syndrom, suatu kondisi dimana gendang telinga bolong atau retak.

Hal itu menyebabkan air yang masuk kedalam telinga merembes ke sistem bagian dalam, dan itu menyebabkan genangan air didalam sistem telinga. Nampaknya genangan di telinga saya sudah sangat pasang sampai cairan yang keluar banyak banget.

Cairan yang keluar awalnya bersih, namun akibat melewati kopok telinga sehingga ketika keluar warna cairannya kuning dan bau. Jijik gimana gitu.

Dan juga akibat genangan air tersebut, saraf telinga terganggu dan akibatnya sampai ke kepala, bikin pusing tepatnya.

Selain itu, bagian bawah telinga saya juga bengkak akibat genangan, bikin nyeri ketika buka mulut soalnya otot yang bergerak menyentuh saraf telinga.

Tapi alhamdulillah ada obat yang insya allah bisa mengatasi semua itu, tapi tetap Allah lah yang bisa menyembuhkan saya.

Regards


Share:

Sunday 9 October 2016

Rakerpim IPM


" Dengan Spirit Totalitas Untuk IPM Tuntas Berakuntabilitas "

Itulah tema Rapat Kerja Pimpinan PR IPM Mu'allimin Periode 2016/2017 kali ini. Agenda awal ini adalah langkah pertama dan paling vital guna mencairkan dana untuk finansial IPM selama 1 periode kedepan.

Rakerpim berjalan selama 2 hari, sekarang dan besok. Adapun saya harus mempresentasikan program kerja bidang PIP selama setahun kedepan. 

Its okey, so easy. Lagian mayoritas juga proker warisan dari tahun sebelumnya. Cuman Sarasehan Santri Mu'allimin dan Try Out yang proker baru.

Dan tentu, proker tersebut harus berjalan maksimal agar kedepannya dapat menjadi proker tetap dan mengenakkan.

Regards from Aula

Share:

Friday 7 October 2016

#BatikIndonesia Tak Pudar Tergerus Zaman



Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya dan tradisi. Mulai dari ujung barat hingga ujung timur, hampir semuanya mempunyai budaya dan tradisi yang berbeda-beda, dan itulah salah satu keunggulan bangsa Indonesia di mata dunia, tetap bersatu meskipun berbeda-beda, itulah semangat yang muncul dari semboyan bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika.

Dan salah satu dari beratus-ratus budaya yang terdapat di Indonesia dan mulai mendunia adalah Batik. Batik merupakan warisan budaya agung dari sebuah ide pikiran kecerdasan dan kearifan lokal yang terus menglobal, Puncaknya pada 2 Oktober 2009 lalu, badan PBB untuk kebudayan, UNESCO, akhirnya menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi (Masterpieces of the oral and intangible Heritage of Humanity). Semenjak saat itu, setiap tanggal 2 Oktober masyarakat Indonesia merayakannya sebagai Hari Batik Nasional.

Kita cenderung mengenal batik sebagai motif, padahal pada hakekatnya batik bukanlah sebuah motif, melainkan teknik atau cara pembuatan. Batik itu tekniknya ada 2, batik tulis dan batik cap. Batik tulis semua prosesnya dikerjakan secara manual dengan canting, lilin, kain dan pewarna. Sedangkan batik cap menggunakan alat cap atau stempel yang dicelupkan kedalam lilin panas dan dicapkan pada kain. Kalo ada batik print atau cetak, itu bukan batik karena harus kita ingat sama-sama, bahwasanya batik adalah teknik. Dan yang diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Dunia Milik Indonesia adalah batik cap dan batik tulis, artinya batik yang dimaksud oleh UNESCO adalah yang berteknik cap dan berteknik tulis, bukan yang lainnya.




Batik Tulis
Batik Cap

Batik merupakan budaya Indonesia asli sejak zaman nenek moyang kita terdahulu, bahkan pada abad ke 13, batik sudah mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia, terkhusus di tanah Jawa. Adalah Candi Prajnaparamita di Malang, Jawa Timur. Peninggalan kerajaan Singhasari tersebut menggambarkan sosok Ken Dedes yang berpakaian kain batik. Hal itu menunjukkan bahwa batik mulai familiar di tanah Jawa sejak beratus-ratus tahun yang lalu.

Dalam literatur Eropa, batik juga diceritakan dalam buku History Of Java karya Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Ia bercerita bahwa seorang saudagar Belanda memberikan selembar kain batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia, kemudian dia memberikannya kepada Museum Etnik di Rotterdam. Seketika itu pula museum Rotterdam menjadi ramai berkat hadirnya batik didalamnya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Unverselle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman. Dan pada awal abad ke 19 itulah batik mulai mencapai masa kegemilangannya.

Sampai sekarang, batik pun tetap dikenal luas di masyarakat dunia. Bahkan Nelson Mandela, tokoh Afrika Selatan yang terkenal dengan perlawanan apartheid nya, sangat gemar menggunakan batik sebagai pakaian kenegaraan-nya. Para pemuka negara lain ketika pertemuan APEC juga bangga dengan menggunakan pakaian batik. Pemimpin negara lain saja bangga dengan memakai batik, masak kita sebagai rakyat Indonesia yang katanya mencintai budayanya malah ogah-ogahan memakai batik.

Memang, ada beberapa batik yang harganya sangat mahal, dan itu merupakan suatu hal yang  lumrah jika kita mengetahui perkembangan budaya batik. Batik yang memiliki nilai historis pastilah nilai jualnya akan tinggi. Seperti batik tulis yang pertama kali, belum lagi soal bahan dan pewarnaan yang memakan waktu sehingga harga batik pun akan semakin mahal.

Contoh lain adalah batik corak Belanda yang dijual dengan harga sekitar Rp. 100 juta. Selain itu juga ada batik  tiga warna yang dibuat dengan teknik perwanaan dari tiga daerah yang berbeda di Indonesia, yakni Lasem, Pekalongan dan Solo. Batik tiga warna tersebut harganya juga bisa mencapai Rp. 100 juta..

Tapi sekarang kita tidak perlu khawatir mengenai mahalnya harga batik, masih ada batik yang harganya lebih ekonomis walaupun secara pembuatan dan kualitas lebih rendah dari batik yang mahal. Yang patut kita perhitungkan adalah sisi esensi batik dalam segi budaya, bukan segi kualitas dan harga.  Pecuma kita punya batik sebagai budaya kalau hanya disimpan didalam lemari saja tanpa dipergunakan.



Saat ini, banyak masyarakat Indonesia yang mengenakan batik di hari-hari biasa. Bukan hanya orang tua, batik kini juga banyak dikenakan oleh kalangan anak muda. Apalagi saat ini model batik dibuat beragam dan semenarik mungkin. Oleh karena itulah, kita sebagai generasi penerus bangsa, harus tetap mempertahankan batik sebagai budaya bangsa, jangan sampai rantai budaya batik ini terpotong di generasi kita.

Motifmu polos, tanpa kemunafikan, warna mu cemerlang yang seakan berbicara kepada dunia, karena engkaluah Batik Indonesia.


                  http://trendbatik.com/
Didedikasikan untuk JIBB 2016
Share: