Egois adalah aku yang mengaku rindu sudah di ujung buku.
Cerita yang aku tutup beku dan maaf adalah semu. Apakah aku pemaaf bagi diri
sendiri, atau sebuah alibi ketidakmampuan diri.
Menjadi api dan pergi atau lari
dari keinginan berbagi sepisebab aku kacau selalu-lagi. Keinginan menyimpan
cahaya pagi diantara gemerlap rembulan dini hari adalah cara-cara mencegah
senja pergi dari hati yang terluka.
Ini bukan salahmu. Aku hanya penyair yang
terlampau penyayang. Sampai-sampai samudera lupa pulang ke pangkuan ombak yang
hilang. Aku tidak lagi ingin harap.
Sebab memoir memar telah berbuat onar
kepada sepasang kita yang biadab menyikapi rindu-rindu penyabar. Kita tak butuh
apa-apa, tidak perlu aku atau kamu. Tetapi perlu diri sendiri sahaja. Sampai
senja sudah tidak membiru.
- Ayu Tantri, bersama Dhifa dan kawan Tjokroaminoto
- Ayu Tantri, bersama Dhifa dan kawan Tjokroaminoto
0 comments:
Post a Comment