Aku marah karena candu kata-katamu. Tak tahu darimana tapi
ia membius. Menembus masuk hingga sakit. Cukup sakit untuk ku minta lagi dan
lagi.
Aku marah karena candu kata-katamu. Tak tahu bagaimana tapi ia menusuk.
Merasuk diksi hingga jadi gila. Cukup gila untuk ku minta lagi dan lagi.
Aku
marah karena candu kata-katamu. Hingga aku tau bagaimana ia palsu. Mengikat mu
erat hingga kamu tahu. Perlahan ia menang. Dan membunuhku. Katamu.
- Jagung Kelok Pujon, bersama Memel
0 comments:
Post a Comment