Friday, 30 September 2016

Semprotan PIP

Apa kabar dunia yang penuh dengan keberagaman yang berbanding lurus dengan persamaan/kemiripan.

Setiap manusia pasti memiliki kembaran di dunia ini, disadari ataupun tidak disadari.

Begitu juga dengan PIP, meskipun bukan manusia tapi ada aja yang ngembari. Yups, LPM dan MSC. Bukan ngembari sih sebenarnya, hanya kebetulan agak sama walaupun tidak sepenuhnya.

Dan Hal itu yang membuat PIP disemprot ama Kak Jamal, mantan pembina IPM Mu'allimin.

Yang katanya prokernya tumpang tindih
Yang katanya tujuannya sama

Ah bodo amat, ini periode saya bukan periode anda, yang saya hadapi berbeda dengan yang anda hadapi dulu. zaman kita berbeda

Memang proker saya ada yang sama, tapi itu justru memberikan stimultan kepada Ipmawan untuk fastabiqul khairat, untuk menjadi yang lebih baik, yang lebih berkualitas

Hal itu akan menjadi ajang kompetisi yang menyenangkan seperti halnya mading, semua membuat dan berlomba untuk menjadi yang paling baik.

Sekian dan regards 

Share:

Thursday, 29 September 2016

Uprading IPM

Menumbuhkan ruh keIPMan di awal periode, tidaklah salah, Ipmawan butuh pemahaman apa arti IPM yang sebenarnya dan seharusnya.

Nggak hanya soal nyidang
Nggak hanya soal percontohan
Nggak hanya soal mading

Tapi soal Kaderisasi, Dakwah, dan Pengetahuan. Itulah Trisula IPM.

IPM yang tidak memiliki ketiga ruh tersebut bukanlah IPM sejati, tiga poin penting itulah yang menjadikan IPM mempunyai fondasi yang kokoh dan berbeda dengan organisasi lainnya.

Ikrarkan Bersama IPM Berjaya !

Regards from Padhepokan Ahmad Dahlan 


Share:

Sunday, 25 September 2016

Jar Of Hearts

Lagu dari Christina Perri ini sangat melekat di pikiran saya, ketika itu saya masih Mts, dan saya pertama kali mendengarnya dari Najib, pas dia nyanyi dikelas. 

Iseng-iseng saya cari liriknya dan menyanyikannya,di asrama, di madrasah, nyanyi terus deh pokoknya. Dan ketika saya nyanyi, pasti Najib bilang suaranya gak pas. Padahal menurut saya pas-pas aja kok suaranya.

Atau mungkin dia aja iri kali ya, haha.Udahlah, nih liriknya, buat KSBB kan lumayan

I know I can't take one more step towards you
'Cause all that's waiting is regret
Don't you know I'm not your ghost anymore
You lost the love I loved the most

I learned to live half alive
And now you want me one more time

And who do you think you are?
Runnin' 'round leaving scars
Collecting your jar of hearts
And tearing love apart
You're gonna catch a cold
From the ice inside your soul
So don't come back for me
Who do you think you are?

I hear you're asking all around
If I am anywhere to be found
But I have grown too strong
To ever fall back in your arms

And I've learned to live half alive
And now you want me one more time

And who do you think you are?
Runnin' 'round leaving scars
Collecting your jar of hearts
And tearing love apart
You're gonna catch a cold
From the ice inside your soul
So don't come back for me
Who do you think you are?

And it took so long just to feel alright
Remember how to put back the light in my eyes
I wish I had missed the first time that we kissed
'Cause you broke all your promises
And now you're back
You don't get to get me back

And who do you think you are?
Runnin' 'round leaving scars
Collecting your jar of hearts
And tearing love apart
You're gonna catch a cold
From the ice inside your soul
So don't come back for me
Don't come back at all

And who do you think you are?
Runnin' 'round leaving scars
Collecting your jar of hearts
Tearing love apart
You're gonna catch a cold
From the ice inside your soul
Don't come back for me
Don't come back at all

Who do you think you are?

Who do you think you are?

Who do you think you are?



Share:

Wednesday, 14 September 2016

Zaman Rapenak Part 3

Malam ini ditemani LA Bold baru, soalnya stok yang kemarin diciak temen -_-, tapi its okey lah. Konco dewe kok ya. Dan juga lagu Endank Soekamti saya tambah lagi jumlahnya, memanfaatkan WiFi madrasah buat download lagunya. Lalala

Saya sempat teringat dulu waktu merokok di asrama 9, pas kelas 3 tsanawiyah. Saya baru berani merokok pas kelas 3, ya maklum zaman kebebasannya tsanawiyah. Haha

Itu pun harus di lantai 3, di jemuran tepatnya, kalo nggak di tandon lantai 4 yang penuh coretan kakak kelas. Dan ada gambar titit yang terlihat jelas, bahkan dari musholla aja keliatan.

Kebiasaan menarik itu dilakukan ketika jam malam, bersama para berandalan asrama 9 lainnya, Zakka, Affan, Faiz, Faris dan lainnya. Ditambah lagi panorama rumah warga yang menyejukkan malam itu. Suntuk.

Saya juga teringat angkringan belakang asrama, tempat nongkrong pas malem hari, dengan minuman khas Jogja, kopi Joss. Itu adalah masa-masa ketika saya sedang crash dengan Najib, teman sejawat saya.

Disana saya sering curhat-curhatan dengan Zakka perihal cinta, keluarga, pertemanan dan masa depan.
Benar-benar quality time with friends.
Thanks a lot.

Regards


Share:

Liburan Tersial

Hoamz...

1 minggu di asrama tanpa ada kegiatan berarti tuh ngeselin banget sumpah, nyesal saya nggak pulang selama liburan ini. Eek.

Udah temen cuman dikit, uang juga pas-pasan, paketan nipis, gak ada motor, gak punya kamera, cleleng banget sumpah. Eek.

Ya bisanya sih cuman ngenet, makan apa adanya, Hp an, baca buku, merokok, begitu terus secara kontinuitas. Eek.

Mbok gek ndang rampung liburane

Regards from Qta Net

Share:

Tuesday, 13 September 2016

Indonesia Dibalik Kamera

Indonesia, negeri kaya raya nan luas, tak terkecuali Kulon Progo. Kabupaten di perbatasan Jogja dan Jawa Tengah. Pernah sesekali saya kesini, tapi masih disekitaran kotanya, disekitaran Wates.

Namun kemarin, adalah pertama kalinya saya menuju di daerah pelosok Kulonprogo. Dan hasilnya sungguh memilukan. Jalanan tanpa aspal sama sekali, kalaupun beraspal itu aja udah rusak. Jalanan berwarna coklat semua, belum tahu hujan, pasti sangat becek dan menganggu mobilitas warga disana.

Jarak rumah antar warga pun sangat-sangat jauh, pertama kali saya kesana, saya merasa tersesat di hutan, karena tidak ada pertanda perkampungan disana. Yang ada hanya hutan, tebing yang dikeruk, jurang curam, tambang dan bekas longsor.

Sesampainya saya disana saya baru teringat mengapa harus membawa senter, ternyata, ketika malam, suasanya disana berbeda 180' dengan suasana gemerlap kota. Disana gelap sekali, udah jarak antar rumah jauh banget. Kalau jalan-jalan malem gak bawa senter pasti akan tersesat, yakin.

Disana juga ada air terjun, banyak sekali malah, sayangnya udah kering, airnya surut. Padahal eman-eman banget ya, kan bisa mandi disana. Dan ada hal unik juga selama saya disana, ketika turun dari truk, saya disambut sama warga sana, namun yang membuat saya heran mengapa tidak ada perempuan?

Yang ada hanya mas-mas dan bapak-bapak, tapi ketika malam, pas Tabligh Akbar, saya baru melihat perempuan, ibuk-ibuk sama mbah-mbah yang pada dateng ke acara tersebut.
Ohh Indonesia, masih banyak tempat yang belum terjamah lohh

Regars from Dusun Sunyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo



Share:

Teh Tawar

Masih teringat di kepala tentang suasana Dusun Sunyo, Kulon Progo. Kesejukannya, kerindangannya, sangat berbeda sekali dengan suasana Kota Jogja. Pepohonan dan pegunungan menjadi pemandangan sehari-hari jika tinggal disana.

Oiya, saya juga ingin bercerita tentang makanan dan minuman saya selama disana. Yang jelas, makannya enak banget. Selama 2 hari disana, saya dan temen-temen panitia lain disediakan makanan berupa ayam. Yang pertama paha, lalu dada, lalu satunya lagi bagian apa gitu. Nikmat banget dah pokoknya.

Dan tak lupa minumannya, adalah TEH TAWAR alias teh tanpa gula. Yups, awalnya saya kira tuan rumah lupa nggak ngasih gula, tapi kok seterusnya dikasih teh tawar terus, terus para warga disana juga minum teh tawar dan gak ada yang protes.


Mungkin lidah kami yang terbiasa dengan teh manis, hingga pas dikasih teh tawar agak salting gitu. Tapi kerennya, warga disana seperti udah biasa minum teh tawar gitu, ya hidup sehat lah ya haha.

Regards


Share:

Sunday, 11 September 2016

Bakti Sosial Di Dusun Sunyo

Sebaik-baiknya manusia adalah yang berguna bagi orang lain, hadist itu adalah pegangan kami, panitia Baksos Mu'allimin selama di Dusun Sunyo, Kulonprogo. Tempatnya jauh dari suasana kota, dingin namun menyenangkan. Airnya aja kayak di Kota Batu, bikin kangen deh

Mulai dari tabligh akbar, terlihat antusiasme tinggi para warga, padahal konon disini dulu adalah kampung buddha, namun perlahan-lahan menjadi muallaf. Lalu keesokan harinya ada sholat ied berjamaah, penyembelihan hewan qurban dan bazaar murah. Kerennya, angkatanku, Trah SGLR, menyumbang 2 kambing untuk diqurbankan.

Disana, saya ditugaskan menjadi divisi konsumsi dibawah pengarah Azzam, ya ngatur-ngatur masalah snack gitulah, kalo makan besar sih udah disediain amatuan rumah, jadi nggak perlu masak dan sebagainya.

Warganya juga ramah-ramah, namun ada kejadian lucu sih, waktu itu saya ama Bambang lagi wudlu, tiba-tiba krannya Bambang lepas, airnya muncrat semua, dia kebingungan terus minta bantuan ama mas-mas disana, dianya malah ditertawain sambil ngekek. Seiring berjalannya jam disana ternyata saya baru tahu, kalo mas-mas itu otaknya error alias idiot gitulah.

Regards


Share:

Saturday, 10 September 2016

Trip To Dusun Sunyo

Mengawali hari dengan kebingungan, Mbak Nova, laundryan langananku tutup, padahal pakaianku abis, dan saya harus pergi untuk baksos ke Kulonprogo. Ya udahlah, mergo kepepet ya harus menggunakan jurus andalan, yaps nyiak, maafkan saya yang barangnya tak ciak ya haha.

Pas jam 8,  truk pengangkut temen-temen IPM yang baksos dateng, dan kita pun berangkat menuju Dusun Sunyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan Giri Mulyo, Kabupaten Kulonprogo. Karena terik matahari panas banget, yaudah diputuskan diatas truk dipasang banner buat jadi penutup, tapi pas tengah perjalanan saking banternya malah sobek bannernya.

Yaps, awalnya jalan nya masih halus pas di Jogja sama Wates, tapi pas mulai ke jalan nanjak, aspalnya perlahan mulai ilang cuman tanah dan bebatuan. Kanan kiri pun jurang dan tebing, malah ada tebing yang lagi proses pengerukan. Jarak antar rumah jauh banget, hampir gak ada motor lewat. Memang sih disana adem, gak panas. Tapi perjalanannya ituloh bikin pusing, udah naik truk, jalan gak rata lagi.

Untung selamat sampe tujuan, Regards


Share:

Friday, 9 September 2016

Pengkajian Ilmu Pengetahuan


Masih di jalan yang sama, di jalur yang sama, di bidang yang sama : Pengkajian Ilmu Pengetahuan. Hanya beda secara struktural saja, kalo dulu sekretaris bidang, sekarang udah ketua bidang. Haha

Bidang yang katanya orang-orangnya pinter, nyatanya saya juga gak pinter-pinter amat haha. Sebenarnya itu bukan syarat utama buat masuk PIP, syaratnya adalah bisa bekerja maksimal, bekerja sama, berani berkorban, berani bertanggung, dan TIDAK BODOH

Ada Anhar, Mirza, Rafly, Ateng, Galuh dan Fata. Anggota PIP tahun ini yang kece-kece, punya kapabilitas yang tinggi, semoga saja PIP tidak spaneng, Haha

Regards


Share:

Thursday, 8 September 2016

Jokowi Dan PDIP

Banyak pendukung Jokowi yang mulai sadar, bahwa Jokowi ditekan dengan sekuat-kuatnya oleh PDIP. Mereka merasa galau, karena Jokowi tidak bisa bekerja dengan baik sebagai presiden, karena terus-menerus diintervensi oleh PDIP. Maka sebuah ide “cemerlang” pun muncul, “Jokowi sebaiknya keluar dari PDIP, agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik.”
Ya, saya pakai tanda kutip pada kata “cemerlang”, karena ide ini justru sangat tidak cemerlang. Ini adalah ide yang kembali membuktikan bahwa para pendukung Jokowi itu tak bisa mikir.
Tak usahlah kita berandai-andai. “Jika Jokowi independen, bebas dari partai manapun, dia pasti bisa bekerja dengan baik.”
Ya, namanya andai-andai, tentu hanya menarik jika diperdebatkan, padahal sama sekali tak bisa dibuktikan. Sama seperti argumen mereka yang masih terus berkata, “Andai Prabowo yang jadi presiden, pasti Indonesia jauh lebih parah dibanding saat ini.”
Namanya andai-andai, ya percuma dibahas. Tak bisa dibuktikan saat ini. Mending diskip sajalah ya heuheu.

Mari bicara tentang sesuatu yang logis saja, yang masih bisa diterima oleh akal sehat, dan faktanya memang seperti itu.
Jika Jokowi keluar dari PDIP, maka “penentang” Jokowi di DPR akan semakin banyak. Selain KMP, tentu Fraksi PDIP pun akan menjadi oposisi. Bahkan sekarang pun, ketika Jokowi masih gabung dengan PDIP, sudah banyak kader partai banteng tersebut yang mengkritiknya dengan pedas. Apalagi nanti andai Jokowi memisahkan diri dengan mereka.
Tanpa PDIP pun, selama ini KMP sudah berhasil menjadi “penghalang” bagi gerak-gerik Jokowi. Apalagi jika PDIP bergabung, atau paling tidak satu suara dengan KMP dalam pengambilan keputusan di DPR. Maka jumlah “penentang” Jokowi di legislatif menjadi sekitar 70 persen. Ini sangat mayoritas. Tentu akan sangat mudah bagi mereka untuk menentang bahkan menggulingkan Jokowi, jika mereka mau. 

Namanya juga mayoritas !

Bebas lah ya heuheu 
Nah, para para pendukung Jokowi yang selama ini masih sibuk mendorong Jokowi untuk keluar dari PDIP, apakah kalian sudah berpikir sampai sejauh itu ? Atau kalian masih seperti biasa, tak pernah bisa mikir ?

Saya memang bagian dari pendukung Jokowi, tapi mbok yo mikir gitu lah ya kalo jadi pendukung. Nggak asal ceplas-ceplos, tulis sana tulis sini, nggak mikir kedepannya.
Jadi menurut saya, Jokowi tetap di PDIP justru jauh lebih aman ketimbang jika dia keluar. Memang tidak enak jika ditekan dan diintervensi oleh partai sendiri. Tapi itu jauh lebih baik ketimbang PDIP menjadi oposisi, “bergabung” dengan KMP.
Soal tidak enaknya diintervensi, bahkan sampai bikin stress segala, ya itulah resiko jadi presiden. Silahkan Pak Jokowi mengambil keputusan yang berani, tegas dan berwibawa, karena presiden memang seharusnya seperti itu.

Regards from Jonru

Share:

Pelantikan IPM

Ikrarkan Bersama IPM Berjaya !

Pagi itu, bersamaan dengan naiknya matahari ke atas kepala, panas. Saya, lebih tepatnya kami, Ipmawan terpilih untuk periode 2016/2017 resmi dilantik di lapangan asrama 8. Yang ngelantik adalah Mas Rama, ketua PD IPM Jogja yang juga pembina IPMMMATIM. 

Saya berdiri di barisan paling depan, kan saya Kabid haha. belakang saya ada Mirza, sekbid PIP, bangga deh bisa berdiri di barisan paling depan. Diliat ama pimpinan madrasah, ama seluruh santri Mu'allimin haha.

Bukannya sombong, cuman mau pamer aja haha. Doain aja PIP tahun ini bisa lebih baik, lebih istiqomah, lebih istimewa dari tahun-tahun sebelumnya.  

Regards


Share:

Wednesday, 7 September 2016

Pengukuhan Akbar

Malam yang bersejarah bagi Mu'allimin, untuk yang pertama kalinya, diselenggarakan Pengukuhan Akbar, semacam pelantikan bersama organtri gitu, biar nggak kalah ama Gontor sih katanya

Terlepas dari asal muasal acara tersebut, saya sangat mengapresiasi panitia penyelenggara, soalnya cara seru banget, ada drama kolosal tentang penyerangan sekolahan oleh teroris, keren banget dah, lightingnya pas banget, kostumnya kece, ada aksi kembang apinya, ada aksi turun pake tali dari gedung, dan yang mel;akukan itu adalah 'wedhus', Haha.

Tapi yang sempat mengganjal di hati sih pas prosesi pengukuhannya, kan BPH organtri semua dipanggil maju, lah kan saya bukan BPH, tapi  seharusnya jadi BPH haha. 

Regards


Share:

Monday, 5 September 2016

Menggapai Asa

Hahaha

Ngga nyangka udah ngga down lagi, ya syukur deh, mental saya memang mental baja, yang tersusun dari tempe-tempe lezat ibu dapur. Haha

Berita bagusnya saya masuk jadi salah satu dari 9 formatur IPM Muallimin. Haha diluar dugaan. Ya mungkin saya emang cocok kali ya. Atau emang saya famous lalu banyak yang milih, haha

Dan juga saya positif Kabid PIP lho, haha. Berkat kekuatan lobby yang meyakinkan, mengalahkan argumen kolega saya, haha. 

Bukan bermaksud gila jabatan, cuman pengen aja naik karier haha

Regards



Share:

Friday, 2 September 2016

Musyran IPM

Nggak kerasa udah diujung periode, lelah keluh resah udah terlewati, dinamika indah Ikatan Pelajar Muhammadiyah hampir selesai. Kini saatnya untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah saya, kita laksanakan selama 1 periode ini.

Musyawarah Ranting XXII Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta.

Perjalanan istimewa setahun ini bersama bidang PIP, walaupun hanya sebatas sekbid, namun banyak pelajaran tersirat yang bisa saya dapatkan.

Berbicara didepan puluhan, bahkan ratusan audiens, menyusun kata dan kalimat menarik, melontarkan ide dan pikiran ambisius, bekerja dan mengabdi bersama, serta keistiqomahan yang sungguh susah untuk dijalankan.

Kini saatnya untuk mempertanggung jawabkan semua itu.

Regards

Share:

Thursday, 1 September 2016

Amblas

Mungkin bukan saatnya.

Ya, bukan saatnya, untuk menjadi sekum. Dinamika hidup yang sungguh sulit untuk diterima. Harapan tekad bulat yang sirna menjadi asa terkelupas.

Pusing bukan kepalang, suer dah, tapi perlahan-lahan, berkat motivasi yang diberikan teman-teman. Terutama Wafiq sang ketum, saya sedikit bisa menerimanya.
Ya memang ada beberapa tekanan yang menyebabkan jalanku terganjal, buntu lebih tepatnya. Tapi ya nggak papalah.

Kader harus siap menerima segala kondisi yang menimpanya - Racha

Semoga saja ini kondisi terbaik buat saya kedepannya.
Tapi saya masih yakin, kalau dunia kesekretariatan, dunia tulis menulis memang jalan saya.
Tapi mungkin belum saatnya, untuk saat ini

Regards from Musyran IPM Muallimin XXII

Share: