Thursday 8 September 2016

Jokowi Dan PDIP

Banyak pendukung Jokowi yang mulai sadar, bahwa Jokowi ditekan dengan sekuat-kuatnya oleh PDIP. Mereka merasa galau, karena Jokowi tidak bisa bekerja dengan baik sebagai presiden, karena terus-menerus diintervensi oleh PDIP. Maka sebuah ide “cemerlang” pun muncul, “Jokowi sebaiknya keluar dari PDIP, agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik.”
Ya, saya pakai tanda kutip pada kata “cemerlang”, karena ide ini justru sangat tidak cemerlang. Ini adalah ide yang kembali membuktikan bahwa para pendukung Jokowi itu tak bisa mikir.
Tak usahlah kita berandai-andai. “Jika Jokowi independen, bebas dari partai manapun, dia pasti bisa bekerja dengan baik.”
Ya, namanya andai-andai, tentu hanya menarik jika diperdebatkan, padahal sama sekali tak bisa dibuktikan. Sama seperti argumen mereka yang masih terus berkata, “Andai Prabowo yang jadi presiden, pasti Indonesia jauh lebih parah dibanding saat ini.”
Namanya andai-andai, ya percuma dibahas. Tak bisa dibuktikan saat ini. Mending diskip sajalah ya heuheu.

Mari bicara tentang sesuatu yang logis saja, yang masih bisa diterima oleh akal sehat, dan faktanya memang seperti itu.
Jika Jokowi keluar dari PDIP, maka “penentang” Jokowi di DPR akan semakin banyak. Selain KMP, tentu Fraksi PDIP pun akan menjadi oposisi. Bahkan sekarang pun, ketika Jokowi masih gabung dengan PDIP, sudah banyak kader partai banteng tersebut yang mengkritiknya dengan pedas. Apalagi nanti andai Jokowi memisahkan diri dengan mereka.
Tanpa PDIP pun, selama ini KMP sudah berhasil menjadi “penghalang” bagi gerak-gerik Jokowi. Apalagi jika PDIP bergabung, atau paling tidak satu suara dengan KMP dalam pengambilan keputusan di DPR. Maka jumlah “penentang” Jokowi di legislatif menjadi sekitar 70 persen. Ini sangat mayoritas. Tentu akan sangat mudah bagi mereka untuk menentang bahkan menggulingkan Jokowi, jika mereka mau. 

Namanya juga mayoritas !

Bebas lah ya heuheu 
Nah, para para pendukung Jokowi yang selama ini masih sibuk mendorong Jokowi untuk keluar dari PDIP, apakah kalian sudah berpikir sampai sejauh itu ? Atau kalian masih seperti biasa, tak pernah bisa mikir ?

Saya memang bagian dari pendukung Jokowi, tapi mbok yo mikir gitu lah ya kalo jadi pendukung. Nggak asal ceplas-ceplos, tulis sana tulis sini, nggak mikir kedepannya.
Jadi menurut saya, Jokowi tetap di PDIP justru jauh lebih aman ketimbang jika dia keluar. Memang tidak enak jika ditekan dan diintervensi oleh partai sendiri. Tapi itu jauh lebih baik ketimbang PDIP menjadi oposisi, “bergabung” dengan KMP.
Soal tidak enaknya diintervensi, bahkan sampai bikin stress segala, ya itulah resiko jadi presiden. Silahkan Pak Jokowi mengambil keputusan yang berani, tegas dan berwibawa, karena presiden memang seharusnya seperti itu.

Regards from Jonru

Share:

0 comments:

Post a Comment