Mungkin bukan saatnya.
Ya, bukan saatnya, untuk menjadi sekum. Dinamika hidup yang sungguh sulit untuk diterima. Harapan tekad bulat yang sirna menjadi asa terkelupas.
Pusing bukan kepalang, suer dah, tapi perlahan-lahan, berkat motivasi yang diberikan teman-teman. Terutama Wafiq sang ketum, saya sedikit bisa menerimanya.
Ya memang ada beberapa tekanan yang menyebabkan jalanku terganjal, buntu lebih tepatnya. Tapi ya nggak papalah.
Kader harus siap menerima segala kondisi yang menimpanya - Racha
Semoga saja ini kondisi terbaik buat saya kedepannya.
Tapi saya masih yakin, kalau dunia kesekretariatan, dunia tulis menulis memang jalan saya.
Tapi mungkin belum saatnya, untuk saat ini
Regards from Musyran IPM Muallimin XXII
0 comments:
Post a Comment