Seketika tubuhku menggigil mengingat akan kematian. Sesak nafas di dada seolah membuatku semakin ketakutan.
Membayangkan detak jantung berhenti. Lalu mati menghadap sang Ilahi. Terbujur kaku tak lagi bernadi. Hanya selembar kain putih yang melapisi diri ini.
Gelap dan sepi, jasad kini menyatu dengan tanah. Berhenti semua nikmat. Meninggalkan segalanya yang indah.
Tak ada hari esok untukku. Kala malaikat pencabut nyawa datang untuk membawaku pulang. Kini ku ucapkan selamat tinggal untuk jiwa-jiwa yang berumur panjang.
Aku bagaikan musafir yang singgah sementara untuk mengumpulkan bekal pulang ke rumah-Nya. Dengan membawa banyak pahala dan sedikit dosa.
Selamat tinggal dunia fana. Selamat datang surga dan neraka. Entah dimana jiwa ini akan berada dengan bekal yang kubawa seadanya.
0 comments:
Post a Comment