Monday 16 April 2018

Denyut Nadi

Apa rasa lelahmu merudung pilu dan ragu menjadi satu? Menyatu bersama aliran-aliran darah yang menderas di waktu pagi? Mengutuki hidup di saat mata membuka?

Kau mencintai mati seperti anak-anak kecil yang bercita-cita sejak dini. Tiap hari meniti jalan dan mimpi untuk menemui ajal supaya lekas usai.

Tanpa kau ketahui bahwa kehidupan takkan membiarkanmu pergi begitu saja. Kukunya masih menancap dijantungmu, bibirnya menari-nari dibelakang lehermu, sedangkan suaranya terus saja berbisik lirih. Menolak kau abaikan.

Untuk kau yang membenci denyut nadi dan memuja buta setiap akhir. Izinkan aku memberitahumu:

Hidup dan mati adalah sepasang kekasih. Dan kau yang dipilih semesta untuk menyatukan mereka

- Warung Cak Andri, 16 April 2018, bersama Bintoro

Share:

0 comments:

Post a Comment