Tuesday, 19 June 2018

Aku dan Ombak


Hati yang semakin menjadi dan kata hanya sebuah pemanis dalam jutaan proses yang kita lalui untuk mencoba bersinergi. Ialah tentang aku dan ombak. Yang pernah sedekat jemari. 

Bising-bising desir ombak amatlah indah tak kala sepi menghampiri namun, ketika hendak ku raih ia tenggelam bersama langkahku di tepi pantai. Menciptakan ilusi yang sulit kupahami. 

Ketika ombak kembali menuju jemari, aku berlari menjauh. Ia menakutkan. Dari jauh kupandangi dalam diam. Ia hanya sebatas imaji yang tak pernah kumengerti. Dan sadar. Sulit untuk menjadi presisi.

Kini rasa menjadi ketidakjelasan karena kebisuan masih menjadi pilihan. Yang kian menepi. 

- SD Muhammadiyah Kenjeran dalam Syawalan IPMMMATIM, 19 Juni 2018
Share:

2 comments: