Tuesday 12 June 2018

Terbentur


Ada cerita di balik 6 bulan yang lalu. Yang sempat membuat jatuh dan mematahkan. Apa makna dari sebuah “katanya”?. Ketika fakta yang diberi justru berkebalikan. Terlalu awal untuk suatu resiko. Berharap.

Kecewa adalah ketika kamu berharap kepada manusia.

(Berbeda) – Tidak seperti yang lain, mengartikan lain kelebihan mereka untuk berbuat sesuka hati. Menjadikan rasa sakit sesuatu yang biasa. Sesuatu yang wajar.
Katanya agar terbiasa.
Faktanya, trauma.

Awal 2018 menjadi pangkal dari perjalanan ini. Yang diam kini bersuara. Yang sembunyi kini perlahan ada. Yang hilang kini ditemukan. Yang pergi kini datang. Yang semu kini jelas adanya.
Bayang-bayang itu mulai Nampak nyata. Sebuah keputusan besar, hingga pada akhirnya, kamu, dan saat ini, hingga nanti. Berdoalah.

Si pembaca.
Si figuran.

Bukan bunga tidur, ini nyata. Benar ada. Sekarang, saat ini, bukan sebagai figuran dalam suatu film (lagi). Tetapi sebagai seorang laki-laki. Laki-laki dengan kesederhanaannya. Apa adanya.
Kelebihan tidak dijadikan boomerang bagi dirinya sendiri. Sudah kubilang, dia laki-laki. Bukan sekadar membaca kisah-kisah di dunia maya. Bukan untuk sekedar menjadi tokoh figuran(lagi).

Tidak lagi diam-diam. Tidak lagi sembunyi. Film yang ia perankan sudah selesai. Jalan?. Berproses. Tidak instan. Bermetamorfosis menjadikannya kuat. Terbentuk. Menjadi dewasa.

Terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk.

Jangan mengkhianati masa lalu. Kata ‘dulu’, ‘kemarin’ bukan kata yang harus disalahkan. Kita yang harus membenahi diri. Kita mungkin yang patut disalahkan. Karena hidup, bukan hanya tentang salah dan benar. Bukan hanya tentang hitam dan putih. Nikmati. Perbaiki.


- Villa Bukit Tidar, 12 Juni 2018




Share:

0 comments:

Post a Comment