Sunday, 10 June 2018

Mengerti Mati


Aku ingin menulis tapi sepertinya terlalu manis. 
Rasanya ingin berlalu namun masih terlalu malu.
Aku tidak mengerti apa yang dipikirkan kalbu seperti juga aku yang juga tidak mengerti tentang rindu.

Apakah hanya semu?

Aku yang tak bisa bedakan mana rasa mana teman biasa. Tak bisa bedakan jika ia mau atau ia hanya sejenak butuh bahu. Kemudian berlalu.

Aku yang perlahan membunuh, namun juga terbunuh tanpa tahu bagaimana cara berhentinya. Aku tak bisa berhenti, namun maukah kamu mengerti jikalau akhirnya aku mati? 

- Jember, 9 Juni 2018
Share:

0 comments:

Post a Comment