Thursday, 1 February 2018

Benci Tuk Jadi Tua

Aku adalah bagian dari masa lalu dan masa depanku. Kehidupanku rumit, bagai kehidupan orang lain pada umumnya. Aku hadir di dunia bukan hanya untuk dicintai, tapi juga untuk dibenci.

Pribadiku hadir dan terbentuk oleh karna didikan. Didikan yang aku dapatkan dengan merekam banyak kurangnya kejadian yang ada dalam hidupku.

Aku tak perlu menjadi orang lain untuk menjadi yang dicintai. Aku mau pribadiku yang seperti ini yang menjadi pusat perhatianmu. Yang semakin tua semakin menyebalkan, dan bodoh.

18 tahun memang usia yang relatif muda. Tapi saat itulah sifat kekanakan itu mulai runtuh dihajar kedewasaan. Bersyukurlah orang-orang yang kuat kokoh menghadapi gempuran ala dewasa.

Sulit, mengerti dan menebak jalan fikiranku. Tak ada yang paham akan karna aku, berimajinasi dalam fikiranku.

Banyak orang akan berkata "aku mengerti engkau". Tapi percayalah, hanya aku, kamu yang paham betul apa yang sebenarnya kita rasakan sendiri.

Kertas putih, bagian dari masa kecil kita. Digunakan sejak kita sekolah. Harusnya kau sudah mengerti maknanya. Kertas itu putih, bagaikan cerminan dirimu. Yang harusnya engkau lulus dengan tanganmu sendiri tanpa goresan orang lain di dalamnya. Jika pun itu ada, maka biarkan itu menjadi kata-kata omong kosong didalam kertas putihmu.

Aku yakin akan diriku sendiri. Aku indah karena aku adalah ciptaan-Nya. Yang dibuat saat Dia sedang tersenyum. Dan terbang ke bumi hari ini.

- Martabak Kum-Kum, 1 Februari 2018, bersama Bintoro dan Bocil

Share:

0 comments:

Post a Comment