Halo?
Apa kabarmu?
Aku harap kamu terus membaik.
Apa kabarmu?
Aku harap kamu terus membaik.
Tidak seperti aku.
Yang masih lemah didepan kenyataan.
Dan kadang malu ketika berhadapan dengan harapan.
Yang masih lemah didepan kenyataan.
Dan kadang malu ketika berhadapan dengan harapan.
Kondisi kita memang berbeda, baik dari segi sosial, ekonomi, dan psikologis. Tapi itu tak bisa menjadi alasan untuk tak berkawan.
Aku sudah pernah merasakan apa yang kamu rasakan saat ini. Kehilangan sesosok pahlawan, bunda. Memang berat rasanya untuk menerima, tapi dikala takdir berbicara kita tak bisa membantah.
Sedih itu pasti, ingin bertemu kembali itu keniscayaan. Tapi jangan terlalu jatuh dalam bersedih. Ingat, masih ada aku dan mereka yang siap mendengarkan kesedihanmu, memberikan kehangatan yang lebih, dan membangkitkanmu lebih dari yang sebelumnya.
Hal-hal yang membuatmu murung jangan dinikmati sendirian, aku disini. Aku siap untuk turut serta dalam kemurunganmu. Santai saja, we stick together.
Kita jalani hidup bersama-sama. Melakoni rutinitas pondok pesantren yang super amburadul jadwalnya. Kita susah bareng, sedih bareng, senang bareng dan sukses bareng. Jangan jalan sendirian, dunia terlalu luas untuk dirimu sendiri.
Berkabung memang boleh, tapi jangan terlalu lama. Secara fisik memang bunda sudah tidak ada, tapi bunda tetap ada di hati. Selalu ada dan tak tergantikan.
Oleh karena itu, sudahilah kesedihanmu. Bangkitlah, kan kurangkul kembali dengan erat. Tak usah khawatir untuk lepas. Untuk apa Tuhan menciptakan jemari jika tidak untuk menggenggam.
Mari kita buat cerita seru lagi, jalan tapak ini masih panjang. Sangat sia-sia jika tidak ada kisah-kisah kan menjadi kenangan. Waktu kita disini sudah tak lama lagi. Mungkin kedepannya kita tak sekota lagi. Menantang dunia dengan kesibukannya masing-masing.
Bangkitlah, ukir dunia dengan senyuman polosmu.
Dear, Trio Piyik
- Afternine Grill, 22 Januari 2018, bersama Bintoro dan Bocil
0 comments:
Post a Comment