Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena alhamdulillah di umur yang ke 17 ini saya masih diberikan kesempatan untuk bertemu bulan penuh keberkahan dan sedikit kelaparan, bulan Ramadhan.
Hari dimana umat muslim diseluruh dunia berfastabikul khairat, memanen pahala di ladang mereka yang mulai berbuah. Tidak ada bulan yang lebih baik daripada bulan ramadhan, pada bulan inilah Al-Quran diturunkan yang kemudian kita kenal sebagai Nuzulul Quran.
Betapa mulianya bulan Ramadhan, heuheu
Mengawali bulan ramadhan di tahun ini, saya mendapatkan pengetahuan baru dan sangat urgent bagi saya sebagai calon pengusaha sukses heuheu. Pengetahuan ini saya dapatkan ketika mengikuti kajian shubuh bersama Profesor Candra Fajri di Masjid At Taqwa.
Beliau merupakan pakar ekonomi di Universitas Brawijaya Malang.
Pada kesempatan yang mengantukkan tersebut, beliau bercerita panjang lebar mengenai ekonomi negara dan ekonomi islam. Gaya bicara beliau sangat menarik, dengan nada yang berat khas orang tua tetapi menghanyutkan dan berapi-api khas anak muda.
Salah satu hal yang baru saya tau adalah mengenai tanah wakaf, karena beliau menekuni bidang ekonomi, wajar jika beliau memahami dampak positif dan negatif serta cara mengakalinya.
Jadi, ternyata, tanah wakaf itu, mau luasnya besar ataupun kecil, jika dalam jangka waktu tertentu tidak ada kegiatan yang berarti disana, maksudnya dibiarkan begitu saja. Maka, negara berhak mengambil alih tanah wakaf tersebut.
Dan itu sudah diatur didalam undang-undang. Hebat bukan, heuheu
Oleh karena itu, bagi yang mempunyai tanah wakaf tapi masih nganggur, mending dimanfaatkan aja, mau ditanami apa gitu kek, atau disewakan juga bisa. Toh kalo kita manfaatkan tanah tersebut, maka nilai tanahnya bisa naik. Dan itu benar-benar berdampak positif loh.
Selain itu, hal yang paling saya ingat adalah perihal LHKPN. Yakni Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara. Yups, ini adalah suatu kewajiban bagi setiap pejabat negara, tak terkecuali.
Konon, katanya pengisisan LHKPN ini sangatl sulit, karena harus mendetail dan dapat dipertanggung jawabkan. Darimana uang ini berasal, terus dihabiskan buat apa. Semua sangat mendetail, ini mobil beli dimana dan pake uang siapa, tv itu juga pake uang siapa, dan lain-lain. Nyebai dah pokoknya.
Toh kalo laporannya palsu dan tidak dapat dipertanggung jawabkan, maka orang tersebut bisa dipidana alias dipolisikan. Heuheu
Makanya, paling enak adalah menjadi pejabat kere, heuheu
Regards
0 comments:
Post a Comment