"Ma, kenapa Tuhan menciptakan rasa ini begitu rumit ya? Setidaknya biarkan kami merasakannya bersama-sama. Aku benci Ma, harus berjuang sendiri"
"Nak, pandanganmu salah, Tuhan tidak pernah menciptakan suatu hal dengan rumit. Manusianya saja yang selalu membuatnya jadi rumit. Hidup ini ngga melulu soal mencintai dan dicintai. Ada kalanya kita harus siap menerima segala bentuk perpisahan. Dengan begitu kita bisa lebih mengerti apa makna dari mengikhlaskan yang sebetul-betulnya. Percayalah nak, semesta punya caranya sendiri untuk membuat setiap insan bahagia. Makanya kamu harus pandai bersyukur"
Seketika suasana hati jadi kelabu. Beriringan dengan rasa yang semakin hari semakin tabu. Petuah dari Mama malam ini sarat dengan makna. Mama mengajarkan banyak hal, bahwa hidup memang tidak melulu tentang mencintai dan dicintai. Itu memang benar.
Maka dari itu, mau tidak mau, kita harus mensyukuri segala bentuk perpisahan dengan cara yang paling indah. Yaitu mengikhlaskan. Sulit memang rasanya. Tapi semua ini tidak lebih baik dari memperjuangkan yang tidak ingin diperjuangkan.
Satu hal lagi, bersyukurlah terhadap hal yang sudah digariskan. Karena kelak, semesta akan berpihak kepada kita dengan segala bentuk kebaikannya.
"Tetap semangat akan mimpi-mimpi indahmu, kamu tidak sendiri, Nak." Kata Mama.
- Asrama, fase UAMBN
0 comments:
Post a Comment