Sesuai dugaanku. Muncul persepsi beragam dari beberapa orang akan hubunganku dengan Ria. Entah dinilai sebagai kedekatan emosional bidang. Atau bahkan terkesan overlap bagi beberapa orang.
Miris memang. Satu-satunya jajaran yang kupunya. Yang harus kudampingi hingga akhir masa jabatan. Berita seperti inilah yang membuat sekat imajinatif di antara kita. Meski aku selalu berpikir positif di hadapan kenyataan yang terjadi. Tapi ketika Ria berpikir sebaliknya, rumit sudah. Atau mungkin memang benar seperti itu yang dipikirkannya hingga mencoba menjaga jarak dengan aku akhir-akhir ini?
Padahal seorang kabid tidak hanya memiliki tugas sebagaimana yang tertera dalam Tanfidz. Banyak tanggung jawab yang tak tertulis disana.
Entah aku hanya dianggap sebagai seorang kabid atau apapun itu. Semoga ikhtiar dan tawakkal ku bisa menjadl sesuatu yang berharga bagi kita bersama.
0 comments:
Post a Comment