Monday 14 May 2018

Hyang Widi

Aku sudah lama tidak menulis puisi. Jari jemariku kaku. Bahkan lidahku mulai kaku untuk mengucap bait demi bait yang hendak aku tulis. Namun, hari itu, ketika aku duduk di meja kerjaku. Aku mengambil kertas putih dan pensil, mencoret-coret kata per kata. Dan hari ini, kutemukan kertas itu masih terselip di tasku. Sedikit hiburan ucapku dalam hati.

Aku sendiri, berdiri duduk berbaring memar teriris tersabit. Aku berdiri, diam memandang memar, teriris, tersabit, tergores.

Dan aku duduk, masih sama, lalu aku bersujud, masih sama. Hyang Widi memeluk, tergeletak menggeram, sakit.

Aku termenung, dan aku mati tak bernyawa sesudah dini hari.

- Rumah

Share:

0 comments:

Post a Comment