Jika kau berharap ini tidak akan berulang, kau salah!
Kita belajar mengenai kejadian yang terulang sebagian, seperti roda melakukan perputaran. Lalu kita terus merasakan pegulangan, agar sejalan, maka semuanya dimungkinkan.
Kita adalah sebuah pengulangan, dari cerita yang lalu-lalang. Seperti hujan yang turun usai gerimis perlahan. Pasti semua disamarkan, lalu dihanyutkan.
Setiap makna mempunyai perangainya, pada setiap kata kau maknai berbeda. Padahal semuanya adalah sama, secara sengaja pengulangan membelai mesra.
Aku lupa bahwa kita tak sejalan, kau benar karena kita bersebrangan. Hanya beradu pandang seperti lawan. Jika kau batasi keadaan, maka pengulangan akan membuatnya kembali sejalan.
Iring-iringan cerita kita tak bertujuan. Jangan kau sebut aku tuan, karena kau pula tak ingin ku sebut sebagai puan. Bukan lagi pengulangan, tapi aku ingatkan bahwa semuanya dimungkinkan.
Jika aku benar, aku telah sengaja menjebakmu pada suatu keadaan. Yang mana aku selipkan beberapa umpatan. Jika kau perduli pada sebuah pengulangan, maka mungkinkanlah sebuah roda berputar sejalan.
Maka semua pengulangan kembali dimungkinkan. Jika kau benar ingin menghentikannya, aku hanya berharap kau bersiap untuk pengulangan berikutnya.
Saat ini pengulangan tengah menggadai maknanya. Siapa saja pasti ingin berlalu, tapi sebisanya kau melaju. Ia akan terus memangsamu, hingga saat kau temukan aku. Pengulangan akan terus memburumu.
- 6 Mei 2018, Sportorium UMY
0 comments:
Post a Comment