Menangis adalah ungkapan ekspresi seseorang ketika kata tak
lagi bisa mengungkapkan perasaannya. Jangan kau kira ketika ia menangis berarti
ia lemah. Jangan kau kira ketika ia menangis ia lelah.
Kau salah besar.
Lihatlah sosok Mas Pur yang kehilangan pujaan hatinya. Ia
menangis. Apakah ia lemah? Apakah ia lelah? Tentu tidak.
Jika memang ia lemah, lalu untuk apa ia rela menunggu pujaan
hatinya. Padahal ia pun tau jika perasaannya tak akan terbalaskan karena ada
tembok besar nan tebal yang menghalangi keduanya. Tapi apa yang ia perbuat, ia
tetap merelakan seluruh hatinya tanpa mempedulikan balasan setimpal yang
semestinya ia dapatkan.
Sama seperti ketika seseorang mempunyai mimpi.
Terkadang ia menangis tersedu-sedu sampai air matanya mongering
dan hanya isak tangis saja yang bisa terdengar. Terkadang dadanya merasakan
sakit yang amat dalam seperti pisau yang sedak menusuk dadanya.
Terkadang lehernya tiba-tiba lemah sampai tak ada satu
katapun yang dapat keluar, tiba-tiba lehernya perih seperti menelan air yang
terdapat duri kaktus di dalamnya.
Silahkan anda bilang ia orang lemah. Itu hak setiap orang. Tapi
perlu anda ketahui. Bahwa ia tidak lemah. Bahwa ia tidak lelah.
Ia hanya mengistirahatkan pikirannya. Ia hanya ingin
mengistirahatkan hatinya sejenak. Dari segala perjalanan panjang yang telah ia
lalui.
Apakah ia menyerah? Tentu tidak.
Setelah pikiran dan hatinya siap untuk melanjutkan
perjalanan yang lebih jauh lagi. Ia akan bangkit dan akan menjadi sosok baru.
Sosok baru yang siap menempuh perjalanan lebih panjang daripada yang ia rasakan
sebelumnya.
Karena ia tau. Selama ia masih menginjakkan kakinya di muka
bumi, selama masih bisa menghirup udara segar dan mendengar kicauan burung di
pagi hari. Perjalanan akan terus berjalan walaupun mimpinya terlah tercapai.
Karena sejatinya perjalanan manusia akan berhenti ketika
Tuhan telah memutuskan untuk menyudahi perjalanan umat-Nya. Tetaplah kuat.
Tetaplah berjalan. Tetaplah semangat.
Karena anda manusia hebat!
- Ruang Al Kindi, bersama Wisnu, Eko, Aldi, Opik, Raendra, Isal, Mbak Mitha dan Miss L
0 comments:
Post a Comment