Friday 27 July 2018

Tangisanmu


Menangis adalah ungkapan ekspresi seseorang ketika kata tak lagi bisa mengungkapkan perasaannya. Jangan kau kira ketika ia menangis berarti ia lemah. Jangan kau kira ketika ia menangis ia lelah.
Kau salah besar.

Lihatlah sosok Mas Pur yang kehilangan pujaan hatinya. Ia menangis. Apakah ia lemah? Apakah ia lelah? Tentu tidak.

Jika memang ia lemah, lalu untuk apa ia rela menunggu pujaan hatinya. Padahal ia pun tau jika perasaannya tak akan terbalaskan karena ada tembok besar nan tebal yang menghalangi keduanya. Tapi apa yang ia perbuat, ia tetap merelakan seluruh hatinya tanpa mempedulikan balasan setimpal yang semestinya ia dapatkan.

Sama seperti ketika seseorang mempunyai mimpi.

Terkadang ia menangis tersedu-sedu sampai air matanya mongering dan hanya isak tangis saja yang bisa terdengar. Terkadang dadanya merasakan sakit yang amat dalam seperti pisau yang sedak menusuk dadanya.

Terkadang lehernya tiba-tiba lemah sampai tak ada satu katapun yang dapat keluar, tiba-tiba lehernya perih seperti menelan air yang terdapat duri kaktus di dalamnya.

Silahkan anda bilang ia orang lemah. Itu hak setiap orang. Tapi perlu anda ketahui. Bahwa ia tidak lemah. Bahwa ia tidak lelah.

Ia hanya mengistirahatkan pikirannya. Ia hanya ingin mengistirahatkan hatinya sejenak. Dari segala perjalanan panjang yang telah ia lalui.

Apakah ia menyerah? Tentu tidak.

Setelah pikiran dan hatinya siap untuk melanjutkan perjalanan yang lebih jauh lagi. Ia akan bangkit dan akan menjadi sosok baru. Sosok baru yang siap menempuh perjalanan lebih panjang daripada yang ia rasakan sebelumnya.

Karena ia tau. Selama ia masih menginjakkan kakinya di muka bumi, selama masih bisa menghirup udara segar dan mendengar kicauan burung di pagi hari. Perjalanan akan terus berjalan walaupun mimpinya terlah tercapai.

Karena sejatinya perjalanan manusia akan berhenti ketika Tuhan telah memutuskan untuk menyudahi perjalanan umat-Nya. Tetaplah kuat. Tetaplah berjalan. Tetaplah semangat.

Karena anda manusia hebat!

- Ruang Al Kindi, bersama Wisnu, Eko, Aldi, Opik, Raendra, Isal, Mbak Mitha dan Miss L

Share:

0 comments:

Post a Comment