Monday 30 July 2018

Bersemayam



Ada rindu yang bersemayam lama, pada semilir darah yang mampu gertakan dada lebih dari biasanya, atau sekedar menangkap kupu-kupu terbang di dalam perut.

Namun sang tuan terlalu biasa hidup tanpa hal-hal tersebut. Hidupnya telah lebih dari cukup. Bahagianya hanya pada semilir angin sepoy-sepoy yang menyentuh kuping. Tapi senja kian dekat, ia tak bisa terus berjalan hanya dengan kedua kakinya. Ingin sejauh apalagi? Walau cukup ada ruang yang belum terisi penuh, kosong.

Walau tak pernah kau paksa untuk akhirnya berhenti dan menetap. Namun riuh mulai sampai pada pikiran, diam-diam kau pun menaruh gelisah.

- Ayu Tantri, bersama Rambu, Muthim, Arsa dan Opik

Share:

0 comments:

Post a Comment