Aku yang harus kehilangan orang yang melahirkanku ketika makan masih disuapi.
Aku yang harus meninggalkan rumah kala jati diri tumbuh menjadi dewasa.
Aku yang harus mengatur debar untuk bangun kali pertama dan kesekian kalinya.
Aku yang harus berkali-kali mengatur nafas hanya demi keluarnya asap rokok.
Aku yang harus bersusah payah berdiri tegap disaat badan terinfeksi alkohol.
Dan aku yang harus bersusah payah untuk tidak berteriak kegirangan karena melihat kenyataan.
Aku, makhluk yang tak terbiasa tersenyum meski dalam kitabku itu ibadah.
Aku, makhluk yang berjalan tidak tegak meski permukaan jalan selalu rata.
Aku, makhluk yang terbiasa memikirkan orang lain meski orang lain tak pernah peduli.
Aku, makhluk yang selalu ingin menghilang tanpa jejak dari muka bumi.
Aku menangis, tapi tak ada yang tahu. Aku senang, pun hanya aku yang tahu.
Aku membenci, ketika hanya diriku yang terkucil. Tapi kelebihanku mungkin tak dimiliki orang lain.
Aku terkurung dalam sudut pandang hidup yang melelahkan.
Inilah aku, bilamana kau membaca tulisan ini. Selamatkan aku!
0 comments:
Post a Comment