Friday, 24 August 2018

Candu

Aku marah karena candu kata-katamu. Tak tahu darimana tapi ia membius. Menembus masuk hingga sakit. Cukup sakit untuk ku minta lagi dan lagi.  Aku marah karena candu kata-katamu. Tak tahu bagaimana tapi ia menusuk. Merasuk diksi hingga jadi gila. Cukup gila untuk ku minta lagi dan lagi.  Aku marah...
Share:

Pemimpi

Aku bukan yang terpandai. Aku bukan yang tercakep. Aku bukan yang terhebat. Aku bukan yang sempurna. Bukan pula yang beruntung.  Aku tak pernah mudah jalani setiap langkah. Tuhan tak izinkan itu. Aku mendagi cara terjal. Ketika yang lain retas sederhana. Ketika yang lain telah dapat yang mereka...
Share:

Thursday, 23 August 2018

Tertinggal

Kala itu, aku menemukan sebuah rahasia dalam dua bola mata. Tatapmu seolah menunjukkan cerita.  Tentang rasa yang tertinggal. Tentang angan yang tak mampu kau gapai.  Aku tak mampu berkata. Karena aku tak pernah ada dalam cerita. - Jalitbar, bersama Intan dan Arsa ...
Share:

Tuesday, 21 August 2018

Ujung Cakrawala

Kedamaian tanpa batas di ujung cakrawala. Kita menikmati pemandangan hidup dari pelataran surge.  Melihat insan yang tak pernah lelah. Bercinta melawan arah kiblat. Berusaha keras menyantap titik-titik bahagia. Yang tersedia dalam sudut pandang. Tuhan yang kita anggap berbeda nama, menatap lembut...
Share:

Relung

Riang relung. Bergemuruh.  Ramai suar. Bergelora. Hati rindu. Bibir kelu. Malu ragu. Menyuara.  Riak meronta dikala sunyi.  Genggam sendu.  Terasa semu. - Bazaar Kawi, 19 Agustus 2018 bersama Kopi Pait ...
Share:

Saturday, 18 August 2018

Bertaruh Aksara

Aku akan menjadi pandai membaca maksudmu. Tak rumit. Hanya perlu waktu menela’ah dirimu. Engkau berkata seakan mencintaiku dengan penuh. Tapi nyatanya kau selalu memberi resah dalam tabu.  Aku ini seperti. Berduka disetiap waktu. Apa yang telah tiada, macam terbunuh. Ucapmu seakan menghantui...
Share:

Thursday, 16 August 2018

Ada Ngga Sih?

Ada ngga sih, balasan yang setimpal bagi mereka yang perlakuin orang lain itu seenaknya dan diterima lapang dada tanpa perlawanan sedikitpun dari orang itu?  Ada ngga sih, mereka pernah kepikiran buat berhenti berlaku bodoh yang bahkan kita bisa menyebutnya lebih dari sampah?  Ada...
Share:

Wednesday, 15 August 2018

Tidak Untuk Manusia #2

Hmm. Lama tidak merasakan dinginnya jalan pegunungan Kota Batu. Akhirnya keturutan juga. Kali ini bersama temanku, seorang perempuan yang juga mahasiswa baru dan sejurusan dengan aku. Ya saat itu adalah kali ketiga aku bertemu dengannya. Menikmati kopi dan jagung, di daerah kelok Payung sambil melihat...
Share:

Monday, 13 August 2018

Menceritakan Masa Lalu

Kamu itu jangan diam di tengah upacara pemakaman. Kamu pasti kalah khusyuk.  Kamu jangan coba-coba melupakan ditengah orang-orang putus asa. Kamu pasti kalah sengsara. Kamu jangan pernah mejauhi siapapun ditengah-tengah gunung. Kamu pasti kalah dingin.  Kamu jangan mengeluarkan...
Share:

Saturday, 11 August 2018

Tidak Untuk Manusia #1

Sudah menjadi tradisi. Kebiasaan mahasiswa baru ketika jadwal kuliah belum muncul adalah ngopi. Tiap malam. Tak peduli kondisi kantong sedang tipis maupun tebal. Yang penting ngopi dan srawung. Mencari kawan sebanyak-banyaknya sebelum menjalani rutinitas sibuk di kampus. Nah, malam ini. Aku mendapatkan...
Share:

Friday, 10 August 2018

Cahaya Api

Pelukan adalah candu bagi yang tak mampu mengisyafi rindu.  Batin adalah kecamuk diri yang remuk meminta masuk.  Meronta-rpnta tanpa ada suara tangis atau tawa.  Ia hanya tahu hatinya tak mampu sebab sendu.  Dan hampa begitu merdu.  Menjadi-jadi cahaya api tetapi...
Share:

Monday, 6 August 2018

Tujuan

Bukannya naif, hanya merasa sebersyukur itu dipertemukan semesta, diperkenalkan, dibuat sedemikian dekat ini sehingga rasa ini tumbuh. Dusta jika aku mengaku tidak bahagia,  Bagaimana mungkin? Tawa ini pernah beralasan kamu. Dan jangan lupakan desir hangat ini juga merupakan tanggung jawabmu....
Share:

Friday, 3 August 2018

Sejenak

Kita dipertemukan oleh jejaring maya tanpa sengaja. Lewat jemari yang beradu, terciptalah cakap singkat antara kau dan aku.  Masih teringat jelas malam itu. Di atas meja kedai kopi temanmu, pertama kali kita berdua bersua. Kali kedua kita bercanda ditemani jajanan angkringan yang kau suka....
Share: