Wednesday, 2 November 2016

Musik Yang Universal

Beranjak dari vonis Mereine Syndrom yang diberikan kepada saya dari dokter, saya mulai menginstropeksi diri saya terutama dalam memperlakukan telinga.

Jujur, saya sering banget menggunakan earphone dan headset ketika mendengarkan musik maupun film. Karena dengan begitu saya bisa merasakan feel yang sesungguhnya dari apa yang saya dengarkan.

Lagipula, bass dan melodi yang dialunkan juga menjadi lebih jelas.

Tapi, sejak telinga saya tidak cocok lagi untuk menggunakan earphone, terbesit dipikiran saya hakekat musik yang sebenarnya. Apa hanya untuk saya sendiri, atau untuk umum.

Musik adalah bagian dari seni. Seni adalah keindahan. Jadi musik adalah bagian dari keindahan. Keindahan yang pantas untuk didengarkan dan dimainkan. 

Itulah musik.

Musik berasal dari berbagai instrumen-instrumen yang dipadukan menjadi suatu alunan nada untuk didengarkan banyak orang. Karena seni ada untuk ditampilkan, bukan untuk disimpan.
Dari situ, saya berpikir mengapa saya acapkali mendengarkan musik pakai headset, okelah kalau dikeramaian memang dianjurkan. Tapi selain itu kan tidak pake headset juga bisa.

Saya baru menyadari, bahwa musik layak didengarkan oleh banyak orang, tidak hanya telinga kiri dan kanan saya saja.

Musik itu universal, bebas dan umum. Apapun genre nya, itu tetaplah musik dan universal. Itu saja dan salam Kamtis :)

Regards


Share:

0 comments:

Post a Comment