Monday, 6 January 2020

6 Januari 2020

Tak bisa berhenti untuk mengeluh. Hari ini benar-benar melelahkan. Hiruk pikuk kehidupan nan membosankan lambat laun menjadi pola hidup yang monoton. 

Terjebak dalam pusaran formalitas organisasi. Antara ingin mengabdi atau memberi inspirasi. Walau harus meng-alenasi kebutuhan biologis. Yang penting dapat mencapai visi dan misi.

Pemahaman kembali. Penguatan ulang. Atau bahasa kerennya upgrading. Tak lebih hanya upaya untuk memformalkan kembali apa yang seharusnya telah formal. Berproses dalam ke-formalitasan. Benar-benar memuakkan.

Berjam-jam berdiskusi mengenai kondisi internal organisasi. Memberi penyikapan secara organisatoris. Mengorganisir kembali kawan kolektif yang mulai layu satu per satu.

Kita terkutuk akan kata "organ". Persuasi dan agitasi sejitu apapun tidak akan mempan apabila organ tersebut telah mati. Mati secara organisasi. Mati secara naluri. Mati tetaplah mati.

Mungkin aku tipe orang yang hidup segan mati tak mau. Aku ingin berada di tengah. Moderat. Individu wasathan. Bisa mati dan bisa hidup. Biar angin laut yang menentukan.

Daripada semakin terjerumus kedalam lubang formalitas, kuputuskan untuk mengistirahatkan jiwa dan raga. Rehat sejenak. Mengatur ulang ritme kehidupan. 

Anggur Merah mungkin bukan solusi terbaik. Tapi itu adalah solusi baik diantara pilihan "kebaikan" lainnya. Persetan dengan kata haram. Semua juga akan menjadi halal pada waktunya. 






Share:

0 comments:

Post a Comment